Forum Komunitas Alumni Al-Mukmin Ngruki
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

This always makes me cry...Rasulullah Last Hour

3 posters

Go down

This always makes me cry...Rasulullah Last Hour Empty This always makes me cry...Rasulullah Last Hour

Post by Mikaiel Wed Jun 18, 2008 8:09 am

Rasulullah Last Hours

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya...

Pagi itu, meski langit mulai menguning, burung-burung gurung masih enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,
“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasihNya maka taati dan bertakwalah kepadaNya. Kuwariskan dua hal pada kalian, AlQur’an dan sunnah. Barangsiapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan bersama-sama memasuki surga bersamaku.”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Sedangkan dada Umar terlihat naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya telah tiba.

“Rasulullah akan meninggalkan kita semua”, desah hati para sahabat di kala itu.
Manusia tercinta itu hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda semakin kuat tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Ketika itu, seluruh sahabat yang hadir pasti akan menahan detik-detik yang diteteskan sang waktu, bila mungkin.

Matahari kian tingggi, tapi pintu kediaman Rasulullah masih tertutup. Di dalamnya beliau sedang terbaring lemah dengan kening yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Namun Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata putri Rasulullah itu sambil membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani sang ayah yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah,
“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah aku, Ayah. Sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Rasulullah menatap putrinya dengan pandangan yang menggetarkan, seolah beliau ingin menyimpan satu-satu bayangan wajahnya dalam ingatannya.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tetapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut menyertai.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia untuk menjemput ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.

Rasulullah tampak tidak lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Tidakkah Engkau senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya’”, kata Jibril.

Detik-detik hidup sang manusia tercinta hampir habis, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan ruh Rasulullah ditarik, seluruh tubuh beliau tampak bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakitnya sakaratul maut ini.”

Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka.
“Jijikkah kau melihatku hingga kau palingkan wajahmu, Jibril?” tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang tega melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahankan.
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku.”

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan tangannya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu.”
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat pun berpelukan menguatkan diri. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii, ummatii, ummatii,”__umatku, umatku, umatku.
Dan pupuslah kembang hidup manusia mulia itu...


Kini, mampukah kita mencintai Rasulullah
seperti beliau mencintai kita?
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi

Diambil dari tulisan Anam, MS
dengan perubahan.
Mikaiel
Mikaiel
Admin

Jumlah posting : 61
Age : 34
Points : 34
Registration date : 08.06.08

http://sobatmuslim.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

This always makes me cry...Rasulullah Last Hour Empty Re: This always makes me cry...Rasulullah Last Hour

Post by daus Wed Aug 27, 2008 9:09 am

subhanallah BETAPA KURANGKAH pemimpin kita dalam menunjukkan jalan yang benar malalui cara yang santun tapi pasti! diiringi dengan kecintaan yang melibihi kecintaan manusia biasa bahkan lebih dari pada itu.........!dari SANG PEMBERI MAHABBAH DIANTARA KITA SEMUA...............! tapi apa yang balasan kita yang sudah kita berikan kepada beliau wahaiiiiiiiiiiiiiiii saudaraku................!!!!!!!!!!!!!! pahami dan cermati sepenggal kisah ini.................! mana ada orang yang beriman yang tak meneteskan air mata jika membaca sepenggal cerita ini dimana orang dicintai,dihormati,sang pemberi petuah nan agung meninggalkan kita semua.......................! Sad
daus
daus

Jumlah posting : 11
Age : 34
Points : 0
Registration date : 22.08.08

http://alkubaro.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

This always makes me cry...Rasulullah Last Hour Empty Rosululloh Last hour

Post by van Tue Nov 04, 2008 5:19 pm

Subhaanallooh...Maha suci Allah yg telah menciptakan rosulNya yang begitu sempurna dan penuh kasih sayang pada ummatnya. Artikel "Rosululloh Last Hour" bagus bgt, so touching..!! mudah2an kita semakin menyadari betapa Rosul SAW sangat mencintai kita sebagai ummatnya. Allaahumma shollii 'alaa Muhammad wa 'alaa alii Muhammad...Jazakallaah akhi

van

Jumlah posting : 3
Age : 43
Points : 0
Registration date : 19.09.08

Kembali Ke Atas Go down

This always makes me cry...Rasulullah Last Hour Empty Re: This always makes me cry...Rasulullah Last Hour

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik