Masyarakat Terlanjur Phobia Terhadap ISLAM, Why?
2 posters
Halaman 1 dari 1
Masyarakat Terlanjur Phobia Terhadap ISLAM, Why?
Ass.Wr.Wb.
Akhi.. Ukhti.. afwan kalau mengganggu sebentar aktivitas Antum semua. Saya mau curhat. Terkait dengan maraknya kecurigaan masyarakat terhadap berbagai simbol-simbol Islam, entah itu dari cara berpakaian seorang muslim seperti bersurban, berjilbab, bercadar, etc., entah itu ciri penampilan fisik seseorang yang terlihat muslim seperti berjanggut, etc. Berita-berita di mass media baik cetak maupun elektronik memberitakan banyak kejadian akhir-akhir ini terkait hal-hal tersebut. Sedih memang.. Bagaimana mungkin phobia masyarakat sedemikian mudah tersulut hanya karena intensitas berita terorisme yang dicoba diarahkan oleh segelintir oknum wartawan yang bersumber dari oknum pejabat penegak hukum yang sok pintar dengan kemajuan IT-nya. Apa maksud tujuan mereka? Wallaahu a'lam..
Yang jelas, semua ini tampak terencana dengan begitu rapinya, serapi penataan model DNA yang ternyata dapat juga direkayasa oleh mahasiswa biologi manapun. Mereka yang mendewa-dewakan kemajuan teknologi pada akhirnya terbelalak matanya menyaksikan kemajuan teknik rekayasa DNA yang diagung-agungkan itu dalam pakem penyelidikan terorisme. Pada hal dengan adanya bukti bahwa hal ini bisa dilakukan, maka metode penelitiannya juga akhirnya dapat kembali dipertanyakan, digugat keabsahannya, bahkan ditolak hasilnya, manakala ternyata hanya bertujuan sempit, memojokkan individu, kelompok bahkan kumunitas tertentu. Labeling terorisme diupayakan untuk menyenangkan sekelompok orang yang justru memiliki modal kapital untuk bertindak anarki.
Kembali ke pokok masalah di atas. Apakah dengan berjanggut lalu seseorang patut dicurigai bahwa yang bersangkutan adalah teroris? Banyak orang yang berjanggut di Salatiga ataupun Kaliurang Jogja, tapi 100% non-muslim. Apakah dengan berjilbab, bercadar, bersurban, etc. selalu identik dengan kekerasan? Lalu bagaimana dengan para perampok emas di Kota Malang kemarin yang memakai tutup kepala (helm) dan topeng? Mana yang lebih membawa dampak kemadharatan di tengah-tengah masyarakat? Lalu bagaimana peran insan pers yang nota bene beragama Islam dalam memandang hal ini? Tidakkah ada kewajiban untuk meluruskan dan membeberkan hal yang sesungguhnya kepada khalayak umum, bahwa phobia terhadap Islam justru akan memperburuk hubungan sosial antar umat beragama dan antar umat beragama di tanah air ini.
Wahai Antum yang bekerja di bidang pers, baik cetak maupun elektronik.. tugas Antum di garda terdepan untuk menjelaskan hal ini. Jangan sampai saudara-saudara kita sesama muslim di tanah air ini, teraniaya hanya gara-gara mereka memakai surban, jilbab, cadar, dll. Bulan Ramadhan seharusnya menjadi bulan introspeksi dan berkaca diri bagi siapa saja yang mengaku diri muslim, tak terkecuali para aparatur penegak hukum, tapi.. ternyata hanya sedikit yang memanfaatkannya. Hidayah itu memang mahal harganya ya Akhi.. Ukhti.. mari kita doakan saja mereka, sesegera mungkin untuk bertaubat dan kembali pada fitrahnya.. Islam rahmatan lil 'aalamiin..
Selamat datang di penerbangan RAMADHAN AIR No: 1430 H. Tujuan akhir IEDUL FITRI, dengan jarak tempuh 30 hari. Harap memakai sabuk SHAUM. TARAWIH, WITIR, SHADAQAH dan ZAKAT. Tegakkan kursi IMAN, bebasdari asap MA'SIAT, Jika cuaca buruk, perbanyak DZIKIR, TADARUS, dan IKTIKAF. Segenap crew mengucapkan "Selamat Menikmati Perjalanan Ini. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga Allah SWT Mengampuni Kita Semua.. Amien.." Perhatian-perhatian, jarak tempuh semakin dekat, manfaatkan waktu Anda semaksimal mungkin. Semoga selamat sampai tujuan..
Wallaahu a'lam bis shawaab..
Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.
Akhi.. Ukhti.. afwan kalau mengganggu sebentar aktivitas Antum semua. Saya mau curhat. Terkait dengan maraknya kecurigaan masyarakat terhadap berbagai simbol-simbol Islam, entah itu dari cara berpakaian seorang muslim seperti bersurban, berjilbab, bercadar, etc., entah itu ciri penampilan fisik seseorang yang terlihat muslim seperti berjanggut, etc. Berita-berita di mass media baik cetak maupun elektronik memberitakan banyak kejadian akhir-akhir ini terkait hal-hal tersebut. Sedih memang.. Bagaimana mungkin phobia masyarakat sedemikian mudah tersulut hanya karena intensitas berita terorisme yang dicoba diarahkan oleh segelintir oknum wartawan yang bersumber dari oknum pejabat penegak hukum yang sok pintar dengan kemajuan IT-nya. Apa maksud tujuan mereka? Wallaahu a'lam..
Yang jelas, semua ini tampak terencana dengan begitu rapinya, serapi penataan model DNA yang ternyata dapat juga direkayasa oleh mahasiswa biologi manapun. Mereka yang mendewa-dewakan kemajuan teknologi pada akhirnya terbelalak matanya menyaksikan kemajuan teknik rekayasa DNA yang diagung-agungkan itu dalam pakem penyelidikan terorisme. Pada hal dengan adanya bukti bahwa hal ini bisa dilakukan, maka metode penelitiannya juga akhirnya dapat kembali dipertanyakan, digugat keabsahannya, bahkan ditolak hasilnya, manakala ternyata hanya bertujuan sempit, memojokkan individu, kelompok bahkan kumunitas tertentu. Labeling terorisme diupayakan untuk menyenangkan sekelompok orang yang justru memiliki modal kapital untuk bertindak anarki.
Kembali ke pokok masalah di atas. Apakah dengan berjanggut lalu seseorang patut dicurigai bahwa yang bersangkutan adalah teroris? Banyak orang yang berjanggut di Salatiga ataupun Kaliurang Jogja, tapi 100% non-muslim. Apakah dengan berjilbab, bercadar, bersurban, etc. selalu identik dengan kekerasan? Lalu bagaimana dengan para perampok emas di Kota Malang kemarin yang memakai tutup kepala (helm) dan topeng? Mana yang lebih membawa dampak kemadharatan di tengah-tengah masyarakat? Lalu bagaimana peran insan pers yang nota bene beragama Islam dalam memandang hal ini? Tidakkah ada kewajiban untuk meluruskan dan membeberkan hal yang sesungguhnya kepada khalayak umum, bahwa phobia terhadap Islam justru akan memperburuk hubungan sosial antar umat beragama dan antar umat beragama di tanah air ini.
Wahai Antum yang bekerja di bidang pers, baik cetak maupun elektronik.. tugas Antum di garda terdepan untuk menjelaskan hal ini. Jangan sampai saudara-saudara kita sesama muslim di tanah air ini, teraniaya hanya gara-gara mereka memakai surban, jilbab, cadar, dll. Bulan Ramadhan seharusnya menjadi bulan introspeksi dan berkaca diri bagi siapa saja yang mengaku diri muslim, tak terkecuali para aparatur penegak hukum, tapi.. ternyata hanya sedikit yang memanfaatkannya. Hidayah itu memang mahal harganya ya Akhi.. Ukhti.. mari kita doakan saja mereka, sesegera mungkin untuk bertaubat dan kembali pada fitrahnya.. Islam rahmatan lil 'aalamiin..
Selamat datang di penerbangan RAMADHAN AIR No: 1430 H. Tujuan akhir IEDUL FITRI, dengan jarak tempuh 30 hari. Harap memakai sabuk SHAUM. TARAWIH, WITIR, SHADAQAH dan ZAKAT. Tegakkan kursi IMAN, bebasdari asap MA'SIAT, Jika cuaca buruk, perbanyak DZIKIR, TADARUS, dan IKTIKAF. Segenap crew mengucapkan "Selamat Menikmati Perjalanan Ini. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga Allah SWT Mengampuni Kita Semua.. Amien.." Perhatian-perhatian, jarak tempuh semakin dekat, manfaatkan waktu Anda semaksimal mungkin. Semoga selamat sampai tujuan..
Wallaahu a'lam bis shawaab..
Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.
Re: Masyarakat Terlanjur Phobia Terhadap ISLAM, Why?
tidak lain mereka ingin menghancurkan ISLAM atas nama TERORISME, Innalilah...
memang sungguh ironis ketika ISLAM dikaitkan dengan TERORIS, sebagai ajaran teroris etc. mereka menggembor2kn ingin memerangi teroris, tapi pada hakikatnya, ap yang terjadi sekarang?
bukan teroris yang mereka habisi, tapi Islam, agama Allah, yang mereka katakan sebagai sumber teroris yang mereka perangi,
Ikhwah fillah, kita harus sadar betul, dan membantah segala stigma yang menyudutkan islam sebagai sumber dari TERORISME.
Na'udzubillah min dzalik..
memang sungguh ironis ketika ISLAM dikaitkan dengan TERORIS, sebagai ajaran teroris etc. mereka menggembor2kn ingin memerangi teroris, tapi pada hakikatnya, ap yang terjadi sekarang?
bukan teroris yang mereka habisi, tapi Islam, agama Allah, yang mereka katakan sebagai sumber teroris yang mereka perangi,
Ikhwah fillah, kita harus sadar betul, dan membantah segala stigma yang menyudutkan islam sebagai sumber dari TERORISME.
Na'udzubillah min dzalik..
Re: Masyarakat Terlanjur Phobia Terhadap ISLAM, Why?
Jangan kuatir Akhi.. secanggih apapun tipu muslihat mereka, tidaklah secanggih tipu muslihat Allah SWT. Islam ya'lu wa laa yu'la alaih.
Jangan heran dengan fakta yang ada Akhi.. memang demikian sunnatullah. Wa lan tardha ankal yahuud wa lan nashara, hatta tattabi'a millatahum.. alaisa kadzalik yaa Akhi..
Jangan berhenti mencounter balik segala stigma negatif tentang Islam.. tentang Ma'had Al-Mukmin.. yaa Akhi..
Jangan bosan-bosan menjelaskan kepada siapa pun tentang hal itu semua yaa Akhi..
Innallaaha ma'ana.. insya'Allahu amien.. Wallaahu a'lam bis shawwab..
Jangan heran dengan fakta yang ada Akhi.. memang demikian sunnatullah. Wa lan tardha ankal yahuud wa lan nashara, hatta tattabi'a millatahum.. alaisa kadzalik yaa Akhi..
Jangan berhenti mencounter balik segala stigma negatif tentang Islam.. tentang Ma'had Al-Mukmin.. yaa Akhi..
Jangan bosan-bosan menjelaskan kepada siapa pun tentang hal itu semua yaa Akhi..
Innallaaha ma'ana.. insya'Allahu amien.. Wallaahu a'lam bis shawwab..
Similar topics
» Bagaimana sikap Antum terhadap sepak terjang Aktivis Jaringan Islam Liberal?
» link islam
» Reoni Akbar Alumni Pon-pes Islam Al Mukmin Ngruki
» Waspadai Al-Qur'an Palsu dan Situs Islam yang Menyesatkan
» rencana fatwa rokok HARAM dari MUI dan penerapan syariat Islam di Indonesia
» link islam
» Reoni Akbar Alumni Pon-pes Islam Al Mukmin Ngruki
» Waspadai Al-Qur'an Palsu dan Situs Islam yang Menyesatkan
» rencana fatwa rokok HARAM dari MUI dan penerapan syariat Islam di Indonesia
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik